
Bandung – Menurut info, hujan es sebesar kelereng ini berjalan sekitaran jam 14.30 WIB. Beberapa teritori yang dirundung hujan es diantaranya Cicadas dan Antapani.
“Ya barusan hujan es. Ukuran sebesar kelereng. Barusan hujannya deras ,” kata Herlan (39), masyarakat Cicadas.
diguyur hujan es dibarengi angin ribut https://www.aa-tv.com/ pada Kamis (10/1/2019) siang. Keterangan Tubuh Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, hujan yang terjadi di Bandung karena pembangunan awan cumulonimbus (Cb).
Menurut Kepala BMKG Bandung Toni Agus Wijaya, awan yang tercipta di Kota Kembang itu mempunyai potensi hujan sedang. Disamping itu, ada factor regional yakni, ada tatap muka dan tikungan angin melalui Jawa Barat sisi tengah.
“Factor globalnya, karena ada penyimpangan temperatur permukaan laut di perairan Jawa Barat yang condong hangat, hingga berkesempatan terjadi pembangunan awan konvektif prospektif hujan,” kata Toni saat diverifikasi lewat ikatan telefonnya.
Dari penilaian BMKG, suhu tadi siang pada udara capai 29,0. Untuk kelembapan udara 57% di awal pembangunan awan Cb di siang hari dengan arah angin dari arah selatan berkecepatan maksimal 11 km/jam.
“Dari pengamatan citra radar teridentifikasi ada pembangunan awan konvektif dengan kelompok hujan sedang (yang menjadi pemicu hujan es),” katanya.
Dalam video yang tersebar di sosial media, kelihatan hujan lebat yang yang mengguyuri daerah itu dibarengi dengan es batu yang berguguran seukur kelereng.
“Hujan es mengguyuri daerah Sindanglaya, Arcamanik, Kota Bandung, (11/4/21) siang hari ini,” catat info pada upload itu, seperti diambil Indozone lewat account Instagram @beritakotabandung, Minggu (11/4/2021).
Selain itu, Kepala Tubuh Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Tegar Rahayu, menerangkan jika peristiwa hujan es itu muncul karena ada kekuatan cuaca ekstrim dalam masa peralihan.
Disamping itu, hujan es uty dipacu karena ada pembangunan awan cumulonimbus di permukaan air laut sepanjang 10 km.
Baca Selengkapnya : Viral, Seorang Anak Bermata Satu Lahir Di Yaman
Tegar juga menghimbau ke semua warga sekitaran supaya masih tetap siaga akan ada kekuatan cuaca ekstrim yang hendak terjadi beberapa saat di depan.
Penjelasan Kronologi Dari Masyarakat Bandung
Selain itu, Kepala Tubuh Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Tegar Rahayu, menerangkan jika peristiwa hujan es itu muncul karena ada kekuatan cuaca ekstrim dalam masa peralihan.
Disamping itu, hujan es uty dipacu karena ada pembangunan awan cumulonimbus di permukaan air laut sepanjang 10 km.
Tegar juga menghimbau ke semua warga sekitaran supaya masih tetap siaga akan ada kekuatan cuaca ekstrim yang hendak terjadi beberapa saat di depan.
Oki Oktaviana, masyarakat Bandung menjelaskan, telah lama kota Bandung tidak alami peristiwa hujan es. Karenanya dia sedikit kaget saat rasakan peristiwa hujan es kembali menerpa kota kembang ini. “Kota Bandung belakang ini panas, jarang-jarang hujan, tetapi sore hari ini hujan lebat dibarengi angin, mendadak saya dengar bunyi keras di atap kantor, ternayat hujan es,” kata Oki di Jalan Sumatera Bandung.
Menurut dia, hujan es umumnya terjadi di saat peralihan cuaca dari hujan ke kemarau atau kebalikannya. “Jadi kemungkinan hujan ini sebagai pertanda kekasihoba, dari musim penghujan ke musim kemarau. Karena udara di Bandung mulai berasa dingin dari beberapa hari awalnya,” ucapnya.
Peristiwa hujan es Peristiwa hujan es ialah presipitasi berbentuk es dalam beragam ukuran dan wujud yang tidak teratur. Ukuran es yang jatuh dapat 5 sampai 50 milimeter. Hujan es ini mempunyai potensi mencelakakan dan menghancurkan bila terjadi dalam jumlah besar, misalnya mengakibatkan kerusakan pada atap rumah. Walau bagaimanapun, peristiwa hujan es rupanya sebagai hal yang umum terjadi, terutamanya di daerah tropis. Hujan es biasanya terjadi pada musim perubahan yang dibarengi dengan hujan lebah, petir, dan angin ribut. Dalam istilah meteorologi, hujan es disebutkan dengan hail. Hujan es dibuat oleh awan kumulonimbus dan cuma terjadi dalam sekejap, yakni kurang dari 1 jam.
Pemicu Terjadinya Peristiwa Hujan Es
Menurut situs BMKG, pemicu berlangsungnya peristiwa hujan es ialah karena dipacu oleh ada skema konvektifitas di atmosfer dalam rasio lokal-regional yang berarti. Hujan es bisa tercipta dari mekanisme awan konvektif tipe Cumulonimbus (Cb).
Biasanya awan tipe Cumulonimbus mempunyai dimensi membubung tinggi yang mengisyaratkan jika ada keadaan labilitas udara berarti dalam mekanisme awan itu. Hingga ini bisa membuat butiran es di awan sama ukuran yang lumayan besar.
Proses Berlangsungnya Peristiwa Hujan Es
Berkaitan proses berlangsungnya peristiwa hujan es diterangkan oleh Koordinator Sektor Diseminasi Info Cuaca dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko. Hary menerangkan mengenai hujan es disebabkan karena ada awan Cumulonimbus (Cb)
Hary menjelaskan ada tiga partikel dalam awan Cb, yaitu butir air, butir air super dingin, dan partikel es. Awan Cb ini bisa tercipta dari 2 proses, yaitu strong updraft dan downdraft, dan lower freezing tingkat.
Pertama, awan Cb bisa tercipta karena proses gerakan massa udara naik dan turun yang paling kuat alias strong updraft dan downdraft. Strong updraft dijumpai bisa bawa uap air naik sampai temperatur udara jadi benar-benar dingin dan uap air membeku jadi partikel es.
Ke-2 , awan Cb dapat tercipta karena ada susunan tingkat pembekuan atau freezing tingkat yang lebih rendah dari ketinggian umumnya. Freezing tingkat ini sebagai susunan di ketinggian tertentu di atas bumi yang temperatur udaranya berharga 0 derajat celcius.
“Di ketinggian ini, butiran air biasanya akan membeku jadi partikel es. Di Indonesia biasanya susunan tingkat pembekuan ada pada range ketinggian di antara 4-5 km di permukaan laut,” kata Hary.
Selanjutnya, Hary menjelaskan jika hujan es cuma dapat diprediksikan 30 menit sampai satu jam saat sebelum peristiwa. Ia menyebutkan hujan es ini kecil peluangnya untuk kembali terjadi pada tempat sama di dalam saat yang singkat.